Coaching Untuk Supervisi Akademik
Oleh : Ahmad Sarip, S.Pd - CGP Angkatan 5 - Kutai Kartanegara
Salam dan Bahagia.....
Pada kesempatan ini saya akan merefleksikan pengalaman belajar saya selama mengikuti program guru penggerak angkatan 5 tahun 2022 hingga modul 2.3. Coaching Untuk Supervisi Akademik.
Dalam perjalanan saya mengikuti program guru penggerak angkatan 5 hingga modul 2.3 ini telah banyak merubah cara pandang saya terkait dunia pendidikan yang saya ada di dalamnya yang merupakan tempat saya untuk membagikan pengetahuan dan pengalaman terbaik saya bagi peserta didik saya.
Sahabat yang berbahagia...
Awalnya hanya ingin tahu untuk menambah pengetahuan dan keterampilan saya sebagai guru, kini mulai ingin memberikan contoh terbaik khususnya dalam komunitas sekolah saya yang akan berdampak pada lingkungan sekolah tempat saya mengajar yang berpihak pada murid.
Sahabat yang berbahagia...
Kebahagiaan sesungguhnya seorang guru bukan hanya pada saat melihat akan didiknya sukses melainkan yang terdekat ialah bagaimana bisa memberikan semua hak yang dibutuhkan peserta didik secara menyeluruh.
Sahabat yang berbahagia...
Hal yang masih sangat sulit bagi saya adalah bagaimana saya menggerakkan komunitas praktisi khususnya di sekolah saya.
Dimana saya mengajar masih belum bisa mengajak rekan-rekan lainnya untuk bersama mengevaluasi proses pengajaran yang berpihak pada murid dimana masih memfokuskan pengajaran hanya pada konten bukan pada proses pembelajaran yang berpihak pada murid.
Sulit bukan berarti tidak mungkin saya lakukan untuk bisa menjadi pemimpin dalam pembelajaran.
Budaya positif yang mestinya harus dikembangkan masih belum bisa secara sepenuhnya berkembang di sekolah saya karena masih bergantung pada hukuman dan imbalan dalam mendisiplinkan murid.
Keterbatasan tenaga pendidik yang bisa bersama membangun budaya positif masih saya upayakan membangun hubungan baik dengan rekan saya yang terbatas di sekolah.
Kompetensi sosial dan emosional yang sudah saya miliki meliputi, kesadaran diri, managemen diri, dan kesadaran sosial. Sedangkan pada keterampilan berelasi dan pengambilan keputusan yang bertanggung jawab masih perlu saya kembangkan dan belajar lebih dalam lagi agar dapat mencapai kesadaran penuh.
Dengan mengikuti guru penggerak saya sudah mulai menyadari pentingnya mengembangkan KSE bukan hanya memperdalam konten pembelajaran saja.
Saya sadari bahwa murid merupakan pribadi yang unik, di mana masing-masing anak memiliki karakter yang berbeda. Maka perlunya pembelajaran yang berdiferensiasi guna memenuhi kebutuhan belajar murid secara holistik.
Keterampilan coaching sangat diperlukan bagi pemimpin pembelajaran karena dapat membantu rekan-rekan bisa mengembangkan potensi masing-masing yang berasal dari diri coachee tendiri.
coach dapat mengembangkan potensi coachee dengan konsep kemitraan yang menekankan pertanyaan yang mengarahkan coachee dapat menyelesaikan permasalahannya dari hasil penelusuran yang bersumber dari diri coachee sendiri.
Sekian dari saya
Semangat belajar
Semangat pembaharuan diri
Salam dan Bahagia..