Translate

Sabtu, 10 September 2022

2.1.a.8. Koneksi Antar Materi - Modul 2.1 Pembelajaran untuk Memenuhi Kebutuhan Belajar Murid

2.1. Pembelajaran untuk Memenuhi Kebutuhan Belajar Murid

oleh ; Ahmad Sarip, S.Pd.

https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTjDPg_MhWQfLowQzU6Qt9r4ksG6ju8QCQ4tw&usqp=CAU 





Ki Hajar Dewantara telah menyampaikan bahwa maksud dari pendidikan adalah menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka sebagai manusia maupun anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya. 
Murid di kelas merupakan pribadi yang unik dimana antara murid yang satu dengan yang lainnya memiliki karakteristik tersendiri.

Menyadari kepribadian murid yang unik, Guru sudah sewajarnya dapat menciptakan lingkungan belajar yang sesuai dengan tumbuh kembang murid sesuai kodradnya.
Melihat betapa luas keberagaman murid-murid kita, maka sebagai guru, kita perlu berpikir bagaimana caranya kita dapat menyediakan layanan pendidikan yang memungkinkan semua murid mempunyai kesempatan dan pilihan untuk mengakses apa yang kita ajarkan secara efektif sesuai dengan kebutuhan mereka.

Pembelajaran Berdiferensiasi adalah usaha guru untuk menyesuaikan proses pembelajaran di kelas untuk memenuhi kebutuhan belajar individu murid. Menurut Tomlinson (1999:14) dalam kelas yang mengimplementasikan pembelajaran berdiferensiasi, seorang guru melakukan upaya yang konsisten untuk merespon kebutuhan belajar murid.

Pembelajaran berdiferensiasi adalah serangkaian keputusan masuk akal (common sense) yang dibuat oleh guru yang berorientasi kepada kebutuhan murid. 
Keputusan-keputusan yang dibuat tersebut adalah yang terkait dengan;
  1. Tujuan pembelajaran yang didefinisikan secara jelas. Baik guru maupun murid memahami tujuan pembelajaran yang dilaksanakan
  2. Bagaimana guru menanggapi atau merespon kebutuhan belajar muridnya untuk memenuhi kebutuhan belajar muridnya
  3. Bagaimana guru menciptakan lingkungan belajar yang “mengundang’ murid untuk belajar dan bekerja keras untuk mencapai tujuan belajar yang tinggi. memastikan setiap murid di kelasnya tahu bahwa akan selalu ada dukungan untuk mereka di sepanjang proses belajar mereka. 
  4. Manajemen kelas yang efektif. walaupun murid melakukan kegiatan yang mungkin berbeda-beda, namun kelas tetap dapat berjalan secara efektif.
  5. Penilaian berkelanjutan. Bagaimana guru menggunakan informasi yang didapatkan dari proses penilaian formatif yang telah dilakukan, untuk dapat menentukan murid mana yang masih ketinggalan, atau sebaliknya, kemudian menyesuaikan rencana dan proses pembelajaran.

Pembelajaran berdiferensiasi haruslah berakar pada pemenuhan kebutuhan belajar murid dan bagaimana guru merespon kebutuhan belajar murid.

Mengetahui Kebutuhan Belajar Murid
Tomlinson (2001) dalam bukunya yang berjudul How to Differentiate Instruction in Mixed Ability Classroom menyampaikan bahwa kita dapat melihat kebutuhan belajar murid, paling tidak berdasarkan 3 aspek, yaitu;
  • Kesiapan belajar murid (readiness)
  • Minat murid 
  • Profil belajar murid

Kesiapan belajar murid

Ada banyak cara untuk membedakan kesiapan belajar. Tomlinson (2001: 46) mengatakan bahwa merancang pembelajaran mirip dengan menggunakan tombol equalizer pada stereo atau pemutar CD. Untuk mendapatkan kombinasi suara terbaik, biasanya Anda akan menggeser-geser tombol equalizer tersebut terlebih dahulu. Saat Anda mengajar, menyesuaikan “tombol” dengan tepat untuk berbagai kebutuhan murid akan menyamakan peluang mereka untuk mendapatkan materi, jenis kegiatan dan menghasilkan produk belajar yang tepat di kelas Anda.

disini digambarkan kita sebagai guru untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan berupaya untuk menyelaraskan proses pembelajaran agar dapat menghasilkan yang terbaik.

Adaptasi dari “The Equalizer” (Tomlinson 2001: 47)

Minat murid 

Minat merupakan suatu keadaan mental yang menghasilkan respons terarah kepada suatu situasi atau objek tertentu yang menyenangkan dan memberikan kepuasan diri. Tomlinson (2001: 53), mengatakan bahwa tujuan melakukan pembelajaran yang berbasis minat, diantaranya adalah sebagai berikut: 
  • membantu murid menyadari bahwa ada kecocokan antara sekolah dan kecintaan mereka sendiri untuk belajar; 
  • mendemonstrasikan keterhubungan antar semua pembelajaran; 
  • menggunakan keterampilan atau ide yang dikenal murid sebagai jembatan untuk mempelajari ide atau keterampilan yang kurang dikenal atau baru bagi mereka, dan; 
  • meningkatkan motivasi murid untuk belajar.
Minat dapat dibedakan dalam 2 perspektif yaitu Minat situasional dan Minat Individu.
Beberapa cara yang dapat dilakukan oleh guru untuk menarik minat murid diantaranya adalah dengan: 
  • menciptakan situasi pembelajaran yang menarik perhatian murid (misalnya dengan humor, menciptakan kejutan-kejutan, dsb); 
  • menciptakan konteks pembelajaran yang dikaitkan dengan minat individu murid; 
  • mengkomunikasikan nilai manfaat dari apa yang dipelajari murid, 
  • menciptakan kesempatan-kesempatan belajar di mana murid dapat memecahkan persoalan (problem-based learning).
Pembelajaran berbasis minat seharusnya tidak hanya dapat menarik dan memperluas minat murid yang sudah ada, tetapi juga dapat membantu mereka menemukan minat baru.

Profil Belajar Murid 

Tujuan dari memperhatikan kebutuhan belajar murid berdasarkan profil belajar adalah untuk memberikan kesempatan kepada murid untuk belajar secara alami dan efisien.

Profil belajar murid terkait dengan banyak faktor. Berikut ini adalah beberapa diantaranya:
  • Preferensi terhadap lingkungan belajar
  • Pengaruh Budaya: santai - terstruktur, pendiam - ekspresif, personal - impersonal.
  • Preferensi gaya belajar. Gaya belajar adalah bagaimana murid memilih, memperoleh, memproses, dan mengingat informasi baru. Secara umum gaya belajar ada tiga, yaitu: gaya belajar Visual, Auditori, dan Kinestetik
  • Preferensi berdasarkan kecerdasan majemuk (multiple intelligences)

Guru yang memperhatikan dengan saksama hasil penilaian formatif, perilaku murid, refleksi murid, dan terbiasa mendengarkan dengan baik murid-muridnya biasanya akan lebih mudah mengetahui kebutuhan belajar murid-muridnya. 

Kelas bukan terdiri dari 1 jenis murid saja melainakan terdapat keberagaman karakteristik murid. Menyadari akan keberagaman murid, sebagai guru saya berfikir bagaibana cara menyediakan layanan pendidikan yang dapat diterima oleh seluruh murid saya dalam kelas. JIka tidak dapat merespon keberagaman murid, akan muncul kesenjangan yang terjadi dalam proses penerimaan pelajaran dalam kelas. 
Salah satu cara yang dapat kita lakukan untuk merespon karakteristik murid-murid yang beragam ini adalah dengan mengimplementasikan pembelajaran berdiferensiasi.



Terima Kasih 
Salam dan bahagia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Restitusi - Segitiga Restitusi

Segitiga Restitusi Sisi 1. Menstabilkan Identitas (Stabilize the Identity) Bagian dasar dari segitiga bertujuan untuk mengubah identitas ana...